Haditsyang terkumpul akan menghasilkan sebuah gambaran yang lebih besar yang disebut dengan sunnah. Menurut ajaran Islam bagi umat muslim yang melakukan sunnah akan mendapatkan pahala. mengatur besar dan kecil huruf, dan memiliki fitur tampilan mode gelap agar mata tetap nyaman dalam membaca layar gawai. 7. Hadith Encyclopedia - Kutubut Telahmenceritakan kepada kami [Muhammad bin Marzuq Al Bashari], telah menceritakan kepada kami [Ubaid bin Waqid] dari [Zabri] ia berkata, saya mendengar [Anas bin Malik] berkata; Seorang lelaki tua datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam lantas orang-orang memperlambat untuk memperluas jalan untuknya, maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Bukan termasuk dari golongan kami orang yang tidak menyayangi anak kecil kami dan tidak menghormati orang tua (orang dewasa) kami." Artinya: "Barang siapa yang menyerupai suatu kaum maka ia tidak akan digolongkan sebagai kaum tersebut." (HR Abu Daud) Inilah pentingnya menanamkan nilai-nilai agama sejak dini. Hal ini agar si kecil memiliki keyakinan dan keteguhan, sehingga ia tidak akan menyerupai suatu kaum pendosa suatu saat nanti. 10. Hadist Tentang Jangan Suka Marah cash. ๏ปฟุนู† ุนุจุฏ ุงู„ู„ู‡ ุจู† ุนู…ุฑูˆ ุจู† ุงู„ุนุงุต ุฑุถูŠ ุงู„ู„ู‡ ุนู†ู‡ู…ุง ู…ุฑููˆุนุงู‹ ู„ูŠุณ ู…ู†ุง ู…ู† ู„ู… ูŠูŽุฑุญู…ู’ ุตุบูŠุฑู†ุงุŒ ูˆูŠูŽุนุฑูู’ ุดูŽุฑูŽููŽ ูƒุจูŠุฑู†ุงยป. [ุตุญูŠุญ] - [ุฑูˆุงู‡ ุฃุจูˆ ุฏุงูˆุฏ ูˆุงู„ุชุฑู…ุฐูŠ ูˆุฃุญู…ุฏ] ุงู„ู…ุฒูŠู€ู€ุฏ ... Dari Abdullah bin 'Amru bin al-'ฤ€แนฃ -raแธiyallฤhu 'anhumฤ- secara marfลซ, "Tidak termasuk golongan kami orang yang tidak menyayangi anak kecil di antara kami dan tidak mengetahui kemuliaan orang tua di antara kami." Hadis sahih - Diriwayatkan oleh Tirmiลผi Uraian Bukan termasuk bagian dari golongan orang muslim yang berpegang dan komiten dengan Sunnah orang yang tidak menyayangi anak kecil dari kaum muslimin, berbuat baik kepadanya, dan bermain-main dengannya; juga orang yang tidak mengetahui penghormatan dan penghargaan yang pantas didapatkan oleh orang dewasa. Lafal "laisa minnฤ" tidak termasuk golongan kami bertujuan untuk mengancam dan memperingatkan. Jadi bukan berarti dia keluar dari agama Islam. Terjemahan Inggris Prancis Spanyol Turki Urdu Bosnia Rusia Bengali China Persia Tagalog Indian Sinhala Uyghur Kurdi Hausa Tampilkan Terjemahan Rasulullah bersabda, ู„ูŽูŠู’ุณูŽ ู…ูู†ู‘ูŽุง ู…ูŽู†ู’ ู„ูŽู…ู’ ูŠูŽุฑู’ุญูŽู…ู’ ุตูŽุบููŠุฑูŽู†ูŽุง ูˆูŽูŠููˆูŽู‚ู‘ูุฑู’ ูƒูŽุจููŠุฑูŽู†ูŽุง โ€œBukan golongan kami orang yang tidak menyayangi yang lebih muda atau tidak menghormati yang lebih tua.โ€ HR. at-Tirmidzi no. 1842 dari shahabat Anas bin Malik Para pembaca yang semoga dirahmati oleh Allah. Hadits ini menunjukkan tentang disyariatkannya berakhlak yang baik dan wajibnya menyayangi antar sesama kaum muslimin. Hadits ini menerangkan tentang adab atau sopan santun dalam Islam ketika kita bergaul dengan anak muda atau orang tua, yang masing-masingnya memiliki hak yang pantas diberikan baginya. Terhadap yang lebih tua maka hendaklah kita menghormati dan memuliakannya, karena mereka memiliki keutamaan. Adapun terhadap yang lebih muda maka hendaklah kita menyayangi dan lemah lembut kepadanya, karena pada diri yang lebih muda akal dan ilmunya masih kurang. Mereka perlu dibimbing dan dipenuhi kebutuhannya serta tidak menghukumnya apabila tidak sengaja melakukan kesalahan. Demikianlah Islam mengajarkan akhlak mulia, saling menghormati dan menyayangi antar sesama muslim yang membuahkan rasa persaudaraan dan persatuan di antara kaum muslimin. Makna ucapan beliau โ€œbukan golongan kamiโ€ adalah bukanlah merupakan petunjuk kami atau ajaran kami. Bukanlah makna โ€œbukan golongan kamiโ€ berarti dia adalah kafir. Di antara bentuk menghormati orang yang lebih tua adalah Mendahulukan orang yang lebih tua dalam berbicara. Mengapa mendahulukan orang yang lebih tua dalam berbicara? Karena disamping dalam rangka menghormati kedudukan mereka, keumuman orang yang lebih tua lebih bagus dalam berbicara dibandingkan dengan yang lebih muda. Disebutkan dalam sebuah kisah, tiga orang shahabat Nabi yang bernama Abdurrahman bin Sahl, Huwaishah bin Masโ€™ud dan Muhaishah bin Masโ€™ud mendatangi Nabi untuk mengadukan suatu permasalahan. Setelah sampai dihadapan beliau, mulailah Abdurrahman bin Sahl berbicara dan dia adalah yang paling muda di antara mereka. Maka Nabi pun menegurnya seraya bersabda, ูƒูŽุจู‘ูุฑู’ ุงู„ู’ูƒูุจู’ุฑูŽ โ€œHormatilah yang lebih tua.โ€ Yahya โ€“salah seorang perawi hadits iniโ€“ menerangkan, โ€œHendaknya yang memulai berbicara adalah yang lebih tua.โ€ HR. al-Bukhari no. 5677 dari shahabat Rafiโ€™ bin Khadij dan Sahl bin Abi Hatsmah Kapankah yang lebih muda diperbolehkan untuk berbicara dihadapan yang lebih tua? Al-Imam al-Bukhari dalam kitab al-Adabul Mufrad membuat sebuah bab โ€œApabila yang lebih tua tidak berbicara apakah boleh bagi yang lebih muda berbicara?โ€ Kemudian beliau menyebutkan sebuah kisah dari Abdullah bin Umar. Suatu hari Rasulullah menyampaikan sebuah teka-teki, ุฃูŽุฎู’ุจูุฑููˆู†ููŠ ุจูุดูŽุฌูŽุฑูŽุฉู ู…ูŽุซูŽู„ูู‡ูŽุง ู…ูŽุซูŽู„ู ุงู„ู’ู…ูุณู’ู„ูู…ู ุชูุคู’ุชููŠ ุฃููƒูู„ูŽู‡ูŽุง ูƒูู„ู‘ูŽ ุญููŠู†ู ุจูุฅูุฐู’ู†ู ุฑูŽุจู‘ูู‡ูŽุง ูˆูŽู„ูŽุง ุชูŽุญูุชู‘ู ูˆูŽุฑูŽู‚ูŽู‡ูŽุง โ€œBeritahukanlah kepadaku tentang suatu pohon yang permisalannya seperti seorang muslim. Pohon tersebut mengeluarkan buahnya setiap waktu dan tidak menggugurkan daunnya dengan seizin Rabbnya.โ€ Abdullah bin Umar berkata, โ€œDalam hatiku terbersit bahwa itu adalah pohon kurma, namun aku enggan untuk berbicara karena disana ada Abu Bakr dan Umar.โ€ Ketika Abu Bakr dan Umar tidak menjawab maka Rasulullah pun memberikan jawaban, โ€œItu adalah pohon kurma.โ€ Ketika Abdullah bin Umar keluar dari majelis bersama ayahnya dia pun berkata, โ€œWahai ayahku, tadi terbersit dalam hatiku bahwa itu adalah pohon kurma.โ€ Umar berkata, โ€œApa yang menghalangimu untuk menjawabnya? Kalau seandainya engkau menjawabnya maka yang demikian ini lebih aku senangi daripada ini dan itu harta terbaik.โ€ Abdullah bin Umar berkata, โ€œTidak ada yang menghalangiku untuk menjawab melainkan karena engkau dan Abu Bakr tidak berbicara sehingga akupun enggan untuk berbicara.โ€ HR. al-Bukhari no. 360 dalam al-Adabul Mufrad dari shahabat Abdullah bin Umar Hadits ini menunjukkan tentang bolehnya yang lebih muda berbicara dihadapan yang lebih tua dengan syarat yang lebih muda memiliki kepandaian dan tidak ada satupun dari yang lebih tua berbicara. Mendahulukan orang yang lebih tua untuk mendapatkan tempat duduk dalam majelis. Al-Hafizh al-Iraqi berkata, โ€œTermasuk dalam masalah ini pula adalah memberikan tempat yang lapang kepada orang yang baru datang ke majelis apabila memungkinkan, terlebih lagi apabila dia termasuk orang yang berhak untuk dimuliakan seperti orang yang sudah tua, orang berilmu atau pemuka masyarakat.โ€ Faidhul Qadir, jilid 5, hlm. 494 Yang lebih muda mengucapkan salam terlebih dahulu kepada yang lebih tua. Rasulullah bersabda, ูŠูุณูŽู„ู‘ูู…ู ุงู„ุตู‘ูŽุบููŠุฑู ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู’ูƒูŽุจููŠุฑู ูˆูŽุงู„ู’ู…ูŽุงุฑู‘ู ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู’ู‚ูŽุงุนูุฏู ูˆูŽุงู„ู’ู‚ูŽู„ููŠู„ู ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู’ูƒูŽุซููŠุฑ โ€œYang lebih muda mengucapkan salam kepada yang lebih tua, yang berjalan kaki mengucapkan salam kepada yang duduk dan yang sedikit mengucapkan salam kepada yang banyak.โ€ HR. al-Bukhari no. 5763 dari shahabat Abu Hurairah Mengangkat orang yang paling tua sebagai pemimpin. Bahwasanya Qais bin Ashim pernah berwasiat kepada anak-anaknya menjelang kematiannya, ุงุชูŽู‘ู‚ููˆุง ุงู„ู„ู‡ูŽ ูˆูŽุณูŽูˆู‘ูุฏููˆุง ุฃูŽูƒู’ุจูŽุฑูŽูƒูู…ู’ ููŽุงูู†ู‘ูŽ ุงู„ู‚ูŽูˆู…ูŽ ุฅูุฐูŽุง ุณูŽูˆูŽู‘ุฏููˆุง ุฃูŽูƒู’ุจูŽุฑูŽู‡ูู… ุฎูŽู„ูŽูููˆุง ุฃูŽุจูŽุงู‡ูู… ูˆูŽุฅูุฐูŽุง ุณูŽูˆู‘ูŽุฏููˆุง ุฃูŽุตู’ุบูŽุฑูŽู‡ูู… ุฃูŽุฒู’ุฑูŽู‰ ุจูู‡ูู…ู’ ุฐูŽู„ููƒูŽ ูููŠ ุฃูŽูƒู’ููŽุงุฆูู‡ูู… โ€œBertakwalah kalian kepada Allah dan angkatlah yang paling tua diantara kalian sebagai pemimpin. Karena sesungguhnya suatu kaum apabila mereka mengangkat yang paling tua diantara mereka sebagai pemimpin, maka mereka akan mampu menggantikan kedudukan ayah-ayah mereka. Apabila mereka mengangkat yang paling muda diantara mereka sebagai pemimpin, maka tindakan mereka itu berarti meremehkan orang-orang yang sebaya dengan mereka.โ€ HR. al-Bukhari no. 361 dalam al-Adabul Mufrad dari Hakim bin Qais bin Ashim Di antara bentuk menyayangi orang yang lebih muda adalah Mencium anak-anak. Bahwasanya Rasulullah pernah mencium al-Hasan bin Ali sementara di sisi beliau ada al-Aqra bin Habis at-Tamimi yang sedang duduk. Kemudian al-Aqra berkata, โ€œSesungguhnya aku memiliki 10 anak namun aku tidak pernah mencium seorang pun dari mereka.โ€ Lalu Rasulullah memandangnya seraya bersabda, ู…ูŽู†ู’ ู„ุงูŽ ูŠูŽุฑู’ุญูŽู…ู ู„ุงูŽ ูŠูุฑู’ุญูŽู…ู โ€œBarangsiapa yang tidak menyayangi maka dia tidak disayangi.โ€ HR. al-Bukhari no. 5538 dan Muslim no. 4282 dari shahabat Abu Hurairah Rasulullah juga pernah bersabda, ู„ุงูŽ ูŠูŽุฑู’ุญูŽู…ู ุงู„ู„ู‡ู ู…ูŽู†ู’ ู„ุงูŽ ูŠูŽุฑู’ุญูŽู…ู ุงู„ู†ู‘ูŽุงุณูŽ โ€œAllah tidak menyayangi orang yang tidak menyayangi manusia.โ€ HR. al-Bukhari no. 96 dalam al-Adabul Mufrad dari shahabat Jarir bin Abdillah Bercanda dengan anak kecil. Anas bin Malik berkata, ูƒูŽุงู†ูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽ ุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ู„ูŽูŠูุฎูŽุงู„ูุทูู†ูŽุง ุญูŽุชู‘ูŽู‰ ูŠูŽู‚ููˆู„ูŽ ู„ูุฃูŽุฎู ู„ููŠ ุตูŽุบููŠู’ุฑู ูŠูŽุง ุฃูŽุจูŽุง ุนูู…ูŽูŠู’ุฑู ู…ูŽุง ููŽุนูŽู„ูŽ ุงู„ู†ู‘ูุบูŽูŠู’ุฑู โ€œDahulu Nabi biasa bergaul dengan kami sampai-sampai beliau mengatakan kepada adik laki-lakiku yang masih kecil, โ€œWahai Aba Umair, apa yang dilakukan nughair burung kecil peliharaannya?.โ€ HR. al-Bukhari no. 5664 dari shahabat Anas bin Malik Mengusap kepala anak kecil. Yusuf bin Abdullah bin Salam berkata, ุณูŽู…ู‘ูŽุงู†ููŠ ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ู‡ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽ ุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ูŠููˆู’ุณูููŽ ูˆูŽุฃูŽู‚ู’ุนูŽุฏูŽู†ูู‰ ุนูŽู„ูŽู‰ ุญูุฌู’ุฑูู‡ู ูˆูŽู…ูŽุณูŽุญูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ุฑูŽุฃู’ุณููŠ โ€œAku diberi nama oleh Rasulullah dengan nama Yusuf, beliau mendudukkan aku di pangkuan beliau dan mengusap kepalaku.โ€ HR. al-Bukhari no. 367 dalam al-Adabul Mufrad dari Yusuf bin Abdullah bin Salam Memeluk anak kecil. Yaโ€™la bin Murrah bercerita, โ€œKami keluar bersama Rasulullah dan kami diundang untuk menyantap hidangan. Ternyata al-Husain sedang bermain di jalan. Maka dengan segera Nabi maju mendahului orang-orang kemudian membentangkan kedua tangan beliau. Namun anak itu justru berlari kesana kemari sementara beliau bercanda dan tertawa bersamanya sampai akhirnya beliau berhasil menangkapnya. Dan beliau memegang dagu al-Husain dengan salah satu tangannya dan tangan yang lain memegang kepalanya kemudian beliau memeluknya, lalu beliau bersabda, ุญูุณููŠู’ู†ูŒ ู…ูู†ู‘ูู‰ ูˆูŽุฃูŽู†ูŽุง ู…ูู†ู’ ุญูุณูŽูŠู’ู†ู ุฃูŽุญูŽุจู‘ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ู…ูŽู†ู’ ุฃูŽุญูŽุจู‘ูŽ ุญูุณูŽูŠู’ู†ู‹ุง โ€œHusain bagian dariku dan aku bagian dari Husain, Allah mencintai orang yang mencintai Husain.โ€ HR. al-Bukhari no. 364 dalam al-Adabul Mufrad dari shahabat Yaโ€™la bin Murrah Memberikan buah kepada orang yang paling muda. Abu Hurairah berkata, โ€œKebiasaan Rasulullah apabila diberi buah-buahan, beliau mendoakan, ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูู…ู‘ูŽ ุจูŽุงุฑููƒู’ ู„ูŽู†ูŽุง ูููŠ ู…ูŽุฏููŠู’ู†ูŽุชูู†ูŽุง ูˆูŽู…ูุฏู‘ูู†ูŽุง ูˆูŽุตูŽุงุนูู†ูŽุง ุจูŽุฑูŽูƒูŽุฉู‹ ู…ูŽุนูŽ ุจูŽุฑูŽูƒูŽุฉู โ€œYa Allah, berikanlah keberkahan buat kami di kota kami, mud kami dan shaโ€™ kami, keberkahan demi keberkahan.โ€ Kemudian beliau memberikan buah tersebut kepada anak yang paling kecil di sebelah beliau. HR. al-Bukhari no. 362 dalam al-Adabul Mufrad dari shahabat Abu Hurairah. Wallahu aโ€™lam bish shawab. Penulis Ustadz Muhammad Rifqi MENGHORMATI ORANG LAINู„ูŽูŠู’ุณูŽ ู…ูู†ู‘ูŽุง ู…ูŽู†ู’ ู„ูŽู…ู’ ูŠูุฌูู„ู‘ูŽ ูƒูŽุจููŠู’ุฑูŽู†ูŽุง ูˆูŽูŠูŽุฑู’ุญูŽู…ู’ ุตูŽุบููŠู’ุฑูŽู†ูŽุงโ€œBukan termasuk golongan kami orang yang tidak menghormati yang tua dan tidak menyayangi yang muda dari kami.โ€Orang yang paling pantas dihormati dan dihargai adalah orang yang paling banyak ilmu dan amal ibadahnya. Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabdaุฅูู†ู‘ูŽ ุงู„ู„ู‡ูŽ ุชุนุงู„ู‰ ูŠูŽุฑู’ููŽุนู ุจูู‡ุฐูŽุง ุงู„ู’ูƒูุชูŽุงุจู ุฃูŽู‚ู’ูˆูŽุงู…ู‹ุง ูˆูŽูŠูŽุถูŽุนู ุจูู‡ู ุขุฎูŽุฑููŠู’ู†ูŽโ€œSesungguhnya Allah Subhanahu wa Taโ€™ala mengangkat beberapa kaum dengan kitab ini dan merendahkan yang lain.[1]Itulah standar mengutamakan dan yang memiliki akhlak ihtiram menghormati orang lain menghormati ilmu dan pemiliknya, dan termasuk penghormatanmu terhadap ulama bahwa engkau merasakan wibawanya. Al-Bukhari meriwayatkan sesungguhnya Hudzaifah Radhiyallahu anhu menyampaikan hadits tentang fitnah, lalu para tabiโ€™in ingin bertanya kepadanya, mereka berkata โ€œKarena wibawa Hudzaifah kami tidak mampu bertanya kepadanyaโ€ฆโ€[2]Sungguh seperti inilah keadaan para sahabat bersama Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam, pada suatu ketika mereka ingin bertanya kepada beliau Shallallahu alaihi wa sallam tentang orang yang menepati janjinya kepada Allah Subhanahu wa Taโ€™ala, siapakah yang dimaksud dengannya dalam firman Allah Subhanahu wa Taโ€™alaู…ู‘ูู†ูŽ ุงู„ู’ู…ูุคู’ู…ูู†ููŠู†ูŽ ุฑูุฌูŽุงู„ูŒ ุตูŽุฏูŽู‚ููˆุง ู…ูŽุงุนูŽุงู‡ูŽุฏููˆุง ุงู„ู„ู‡ูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ููŽู…ูู†ู‡ูู… ู…ู‘ูŽู† ู‚ูŽุถูŽู‰ ู†ูŽุญู’ุจูŽู‡ูDi antara orang-orang muโ€™min itu ada orang-orang yang menepati apa yang mereka janjikan kepada Allah; maka di antara mereka ada yang gugur. [al-Ahzab/33 23]Mereka berkata kepada arab badui yang jahil, โ€œTanyakanlah kepada beliau Shallallahu alaihi wa sallam tentang orang yang menepati janjinya kepada Allah Subhanahu wa Taโ€™ala, siapakah dia? Rawi yang meriwayatkan berkata Mereka tidak berani menanyakannya, mereka menghormati dan membesarkannya Shallallahu alaihi wa sallam.โ€™[3] Dan di dalam hadits sujud sahwi, sesungguhnya Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam shalat dua rakaat, bukan empat rekaat. Maka sebagian sahabat mengira bahwa shalat diqashar. Abu Hurairah Radhiyallahu anhu berkata Dalam jamaah adalah Abu Bakar Radhiyallahu anhu dan Umar Radhiyallahu anhu, keduanya merasa segan mempertanyakannyaโ€ฆโ€[4] Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam mendorong mereka agar selalu bertanya, beliau Shallallahu alaihi wa sallam bersabda Bertanyalah kepadakuโ€™ โ€“maka mereka segan bertanya kepada beliau Shallallahu alaihi wa sallam.[5] Maka Allah Subhanahu wa Taโ€™ala mengutus Jibril Alaihissallam dalam bentuk manusia untuk bertanya kepada beliau agar mereka belajar tentang agama antara tatakrama menghormati ulama adalah tidak berbicara bersama mereka dalam masalah-masalah yang langka. Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam melarang dari ghuluthat. Al-Auzaโ€™i berkata al-Ghluthat adalah masalah-masalah yang berat dan susah.[6] Dan disebutkan dalam hadits yang shahihู„ุงูŽ ุชูŽุนูŽู„ู‘ูŽู…ููˆู’ุง ุงู„ู’ุนูู„ู’ู…ูŽ ู„ูุชูุจูŽุงู‡ููˆู’ุง ุจูู‡ู ุงู„ู’ุนูู„ูŽู…ูŽุงุกูŽ ุฃูŽูˆู’ ุชูู…ูŽุงุฑููˆู’ุง ุจูู‡ู ุงู„ุณู‘ูููŽู‡ูŽุงุกูŽ ูˆูŽู„ุงูŽ ู„ูุชูŽุฌู’ุชูŽุฑูุคููˆู’ุง ุจูู‡ู ุงู„ู’ู…ูŽุฌูŽุงู„ูุณูŽ, ููŽู…ูŽู†ู’ ููŽุนูŽู„ูŽ ุฐู„ููƒูŽ ููŽุงู„ู†ู‘ูŽุงูุฑ ุงู„ู†ู‘ูŽุงุฑูโ€œJanganlah engkau menuntut ilmu bertujuan, berniat untuk mengalahkan para ulama atau membantah orang-orang bodoh dan jangan pula untuk berani di majelis. Maka barangsiapa yang melakukan hal itu maka api neraka, api neraka.[7]Maka hendaklah merasa takut orang-orang yang bertanya hanya untuk membantah atau untuk menguji, bukan untuk belajar. Maka sesungguhnya sifat umat Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam adalah menghormati dan membesarkan ilmu dan ู…ูู†ู‘ูŽุง ู…ูŽู†ู’ ู„ูŽู…ู’ ูŠูุฌูู„ู‘ูŽ ูƒูŽุจููŠู’ุฑูŽู†ูŽุง ูˆูŽูŠูŽุฑู’ุญูŽู…ู’ ุตูŽุบููŠู’ุฑูŽู†ูŽุง ูˆูŽูŠูŽุนู’ุฑูู ู„ูุนูŽุงู„ูู…ูู†ูŽุง ุญูŽู‚ู‘ูŽู‡ูโ€œBukan termasuk golongan kami orang yang tidak menghormati yang tua dan tidak menyayangi yang muda dari kami serta tidak mengenal hak orang alim dari kami.โ€[8]Sebagaimana wajib menghormati orang alim, penuntut ilmu juga berhak mendapat penghormatan. Imam Ahmad rahimahullah meriwayatkan dalam hadits utusan dari Bani Qais, sesungguhnya Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam menempatkan mereka sebagai tamu kepada kaum Anshar โ€ฆMaka tatkala di pagi hari, beliau bersabda, Bagaimana kalian melihat penghormatan saudara-saudara kalian dan jamuan mereka terhadap kalian? Mereka menjawab, Sebaik-baik saudara, mereka melembutkan tempat tidur kami dan membuat enak makanan kami, malam dan pagi hari mereka terus-menerus mengajarkan kepada kami Kitabullah al-Qur`an dan sunnah nabi kami.โ€™[9] Dan yang lebih jelas dari itu, riwayat yang disebutkan dalam hadits HasanุณูŽูŠูŽุฃู’ุชูุจู’ูƒูู…ู’ ุฃูŽู‚ู’ูˆูŽุงู…ูŒ ูŠูŽุทู’ู„ูุจููˆู’ู†ูŽ ุงู„ู’ุนูู„ู’ู…ูŽ ููŽุฅูุฐุงูŽ ุฑูŽุฃูŽูŠู’ุชูู…ููˆู’ู‡ูู…ู’ ููŽู‚ููˆู’ู„ููˆู’ุง ู„ูŽู‡ูู…ู’ ู…ูŽุฑู’ุญูŽุจู‹ุง ุจููˆูŽุตููŠู‘ูŽุฉู ุฑูŽุณููˆู’ู„ู ุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽุฃูŽูู’ุชููˆู’ู‡ูู…ู’Akan datang kepada kalian satu kaum yang menuntut ilmu. Maka bila kamu melihat mereka maka katakanlah kepada mereka Selamat datang dengan wasiat/pesan Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam, dan berikanlah fatwa kepada mereka.โ€™[10]Maka hendaklah para ulama memberi pesan kebaikan kepada para santrinya, sesungguhnya hal itu menambah penghormatan dan penghargaan para murid santri kepada para guru dan pendidik sesungguhnya yang sangat penting untuk diingat adalah menghormati orang-orang shalih dari generasi terdahulu. Maka di antara wasiat Umar Radhiyallahu anhu sebelum wafatnya Saya berpesan kepada khalifah sesudahku agar berbuat baik kepada kaum Muhajirin generasi pertama, agar ia mengetahui hak mereka dan menjaga kehormatan mereka, dan aku berpesan agar berbuat baik kepada kalangan Anshar โ€“orang orang yang telah menyiapkan rumah dan iman- agar menerima kebaikan mereka dan memaafkan kesalahan mereka.โ€™[11]Maka maafkanlah kesalahan orang-orang yang telah mendahuluimu di medan dakwah dan jihad, jagalah posisi mereka dan jangan engkau melupakan keutamaan Radhiyallahu anhu meriwayatkan, sesungguhnya Jarir bin Abdullah Radhiyallahu anhu melayaninya โ€“padahal usianya lebih tua darinya- karena Jarir Radhiyallahu anhu ini tidak pernah melupakan penghormatan kaum Anshar kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam, ia berkata, Aku tidak menemukan seorangpun dari kalangan Anshar kecuali aku memuliakannya.โ€[12]Dan Ahmad rahimahullah meriwayatkan sesungguhnya Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda di dalam khutbahโ€ฆูˆูŽุฅูู†ู‘ูŽ ุงู’ู„ุฃูŽู†ู’ุตูŽุงุฑูŽ ุนูŽูŠู’ุจูŽุชููŠ ุงู„ู‘ูŽุชููŠ ุขูˆูŽูŠู’ุชู ุฅูู„ูŽูŠู’ู‡ูŽุง, ููŽุฃูŽูƒู’ุฑูู…ููˆู’ุง ูƒูŽุฑููŠู’ู…ูŽู‡ูู…ู’ ูˆูŽุชูŽุฌูŽุงูˆูŽุฒููˆู’ุง ุนูŽู†ู’ ู…ูุณููŠู’ุฆูู‡ูู…ู’โ€œSesungguhnya kaum Anshar adalah orang khusus bagiku yang aku kembali kepadanya, maka muliakanlah yang mulia dari mereka dan maafkanlah yang bersalah dari mereka.โ€[13]Dan ketika generasi penerus dari umat ini terdidik untuk memuliakan generasi terdahulu dalam kebaikan dan lebih dahulu dalam melayani Islam. saat itu meratalah kebaikan di antara beberapa antara gambaran penghormatan yang terpuji adalah yang muda memuliakan yang lebih tua usianya, atau lebih banyak keutamaannya dari padanya. Maka sesungguhnya Ibnu Umar Radhiyallahu anhu tatkala mengetahui jawaban pertanyaan Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam tentang pohon yang menyerupai seorang muslim, ia berkata, Aku ingin mengatakan bahwa ia adalah pohon kurma. Lalu aku melihat, ternyata aku adalah yang paling muda. Maka aku diam.โ€[14] Dan dalam hadits shahih โ€œBerkah bersama yang tua darimuโ€œ.[15] Dan yang dimuliakan di tengah kaumnya tidak pantas diperlakukan kecuali dengan penghormatan. Disebutkan dalam hadits yang hasan ุฅูุฐูŽุง ุฃูŽุชูŽุงูƒูู…ู’ ูƒูŽุฑููŠู’ู…ู ู‚ูŽูˆู’ู…ู ููŽุฃูŽูƒู’ุฑูู…ููˆู’ู‡ูโ€œApabila datang kepadamu yang mulia dari suatu kaum maka muliakanlah dia.โ€[16]Di antara kemuliaan orang yang beriman adalah menghormati orang yang telah berbuat baik kepadanya, sesungguhnya Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam tidak melupakan jasa sebagian kaum musyrik yang punya peran dalam melindungi diri dan dakwahnya Shallallahu alaihi wa sallam. Bahkan, bangsa arab di masa jahiliyah mempunyai budi pekerti yang terpuji, yaitu menghormati orang yang berbuat baik kepada mereka. Diriwayatkan bahwa seorang laki-laki dari kaum musyrik yang bernama Urwah bin Masโ€™ud, tatkala Abu Bakar Radhiyallahu anhu bersikap kasar kepadanya dalam perdamaian Hudaibiyah, ia tidak menjawab sedikitpun, karena Abu Bakar Radhiyallahu anhu pernah berbuat baik kepadanya yang belum sempat dibalasnya. Karena itulah ia berkata Demi Allah yang diriku berada di tangan-Nya, kalau bukan karena jasamu terhadapku yang belum sempat kubalas niscaya aku menjawab ucapanmu.โ€™[17] Dan di dalam hadits yang shahihู…ูŽู†ู’ ุตูŽู†ูŽุนูŽ ุฅูู„ูŽูŠู’ูƒูู…ู’ ู…ูŽุนู’ุฑููˆู’ูู‹ุง ููŽูƒูŽุงููุฆููˆู’ู‡ูโ€œBarang siapa yang berbuat baik kepadamu maka balaslah.โ€ [18]Dan sekurang-kurang balasan yang mesti kamu berikan kepada yang berbuat baik kepadamu adalah mukmin pastas mendapat penghormatan maka dia tidak boleh disuruh berdiri untuk menempatkan orang lain, wajib menjamunya, disyariโ€™atkan musyawarah dengannya, menghadapinya dengan muka manis, dan memasukkan rasa senang di hatinya. Pada dasarnya manusia senang dihormati dan dimuliakan serta meminta kepada Rabb-nya agar memuliakannya. Disebutkan dalam doa Nabi Shallallahu alaihi wa sallamุงูŽู„ู„ู‘ู‡ูู…ู‘ูŽ ุฒูุฏู’ู†ูŽุง ูˆูŽู„ุงูŽุชูŽู†ู’ู‚ูุตู’ู†ูŽุง ูˆูŽุฃูŽูƒู’ุฑูู…ู’ู†ูŽุง ูˆูŽู„ุงูŽุชูู‡ูู†ู‘ูŽุง ูˆูŽุฃูŽุนู’ุทูู†ูŽุง ูˆูŽู„ุงูŽุชูุญู’ุฑูู…ู’ู†ูŽุง ูˆูŽุขุซูุฑู’ู†ูŽุง ูˆูŽู„ุงูŽุชูุคูŽุซู‘ูุฑู’ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู†ูŽุงโ€œYa Allah, tambahlah kepada kami dan jangan Engkau kurangi, muliakanlah kami dan jangan Engkau hinakan, berikanlah kepada kami dan jangan Engkau tahan, dan utamakanlah kami dan jangan engkau sisihkanโ€ฆโ€[19]Ketahuilah, sangat merugi suatu umat yang tidak bisa saling menghormati dan menghargaiุญูŽุณุจูŽ ุงู…ู’ุฑูุฆู ู…ูู†ูŽ ุงู„ุดู‘ูŽุฑู‘ู ุฃูŽู†ู’ ูŠูŽุญู’ู‚ูุฑูŽ ุฃูŽุฎูŽุงู‡ู ุงู„ู’ู…ูุณู’ู„ูู…ูŽโ€œCukuplah seseorang menjadi jahat bahwa ia menghinakan saudaranya sesama muslim.โ€[20]Dan dalam pendirian Abu Sufyan Radhiyallahu anhu di masa jahiliyahnya menjadi pelajaran bagi orang-orang yang jahil dan bagi mayoritas kaum muslimin dalam menghormati jiwa. Yaitu saat dia enggan memberikan kesaksian palsu di hadapan kaisar Hiraqlius dan rombongan yang menyertainya pada hak Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam. Dalam riwayat Ibnu Ishaq, ia menyebutkan alasan tersebut, ia berkata, Demi Allah, jika aku berdusta niscaya mereka tidak menyanggah, akan tetapi saya adalah seorang pemuka yang enggan berdusta, dan aku mengetahui bahwa paling tidak โ€“jika aku berdusta- mereka akan mengingat hal itu tentang diriku kemudian mereka membicarakannya, maka aku tidak berdusta.โ€™[21]RingkasanStandar penghormatan seseorang adalah sekadar antara gambaran penghormatan kepada ulama a Membesarkannya dan merasa segan darinya. b Mengurangi bertanya kepadanya. c Tidak mencelanya karena ulama terhadap penuntut ilmu adalah dengan kepada para senior dalam kebaikan adalah tanda muda menghormati yang lebih kepada orang yang berbuat baik mukmin pantas mendapat yang menghormati dirinya niscaya ia menghormati orang lain[Disalin dari ุงู„ุงุญุชุฑุงู… Penulis Mahmud Muhammad al-Khazandar, Penerjemah Muhammad Iqbal Ghazali, Editor Eko Haryanto Abu Ziyad. Maktab Dakwah Dan Bimbingan Jaliyat Rabwah. 2009 โ€“ 1430] ______ Footnote [1] Shahih Muslim, Kitab Shalat orang-orang musafir, bab 47, hadits no. 817 Syarh an-Nawawi 3/346. [2] Shahih al-Bukhari, hadits no 525 dan diriwayatkan oleh Ahmad 5./402 dan ini adalah lafazhnya. [3] Shahih Sunan at-Tirmidzi 3/91 hadits no. 2560/3433 hasan shahih. [4] Shahih al-Bukhari, hadits no. 6051 dan diriwayatkan oleh Ahmad 2/234 dan ini adalah lafazhnya. [5] Shahih Muslim, kitab iman, bab 1, hadits no. 7-10 Syarh an-Nawawi 1/278. [6] Musnad imam Ahmad 5/435 [7] Shahih al-Jamiโ€™, hadits no 7370 Shahih. [8] Shahih al-Jamiโ€™, hadits no. 5443 hasan. [9] Musnad Ahmad 3/432 [10] Shahih al-Jamiโ€™, hadits no. 3651 hasan. [11] Shahih al-Bukhari, Kitab Jana`iz, bab 96, hadits no. 1392 al-Fath 3/256 [12] Shahih al-Bukhari, kitab Jihad, bab 71, hadits no. 2888 al-Fath 6/82. [13] Musnad Ahmad 3/500 [14] Shahih al-Bukhari, kitab ilmu, bab 14, hadits no. 72. [15] Shahih al-Jamiโ€™, hadits no. 2884 Shahih. [16] Shahih Sunan Ibnu Majah 2/303, hadits no. 2991 hasan. [17] Musnad Ahmad 4/324 [18] Shahih Sunan Ibnu Majah 1/314, hadits no 1468/.1672. [19] Musnad Ahmad 1/34 [20] Shahih Muslim, hadits no. 2564 dan Ahmad 3/491 dan ini adalah lafazhnya. [21] Dari Fathul Bari 1/35

hadits menyayangi yang lebih kecil